Saturday, June 26, 2010

Musical Juggling by Pai Sai at Cak Durasim







June, 25th 2010
home

Hari ini sebenarnya saia bimbang antara menonton Pre-Competition Gracioso Sonora dengan pertunjukan musikal juggling oleh Pai Sai di Gedung Kesenian Cak Durasim.
Karena weekend saia kali ini hanya diisi dengan latihan Yosakoi saja, menjelang festival sih..maka dari itu latihan berdarah Yosakoi akan dimulai ...hakakkakaka...

So, setelah latihan Yosakoi yang tidak terlalu lama di Kampus C saia dan Sinz, setelah berbenah serta berganti rupa menuju TKP alias gedung kesenian Cak Durasim. =,=

Kenapa saia memilih menonton ini, karena saia ingin rileks di penghujung weekend ini..hehe..kalo nonton prekom memang wuah bgt kerennya...but i'm saving my money rite now..for a little thing called pleisure (dalam artian tertentu-for myself,its not a thing but some experience).

Tapi saia sebenarnya puengen soro nonton Gracioso >.<
Perhelatan seni oleh Compagnie Chant de Balles dari Perancis ini memang disuguhkan kepada publik secara gratis (itulah yang membuat saia bahagia). Atraksi Pai Sai ini sendiri merupakan perpaduan permainan bola (juggling) dengan alunan musik kontemporer, yang memfokuskan pada gerakan bola yang seolah-olah datang dan pergi.
Permainan ini dilakukan secara solo di atas panggung oleh Vincent de Lavenere, seorang peraih medali perunggu di Festival internasional Sirkus masa Depan (World festival of the Circus of Tommorow) tahun 1995 di Paris.
Vincent yang merupakan pendiri dan direktur Artistik Sekolah Sirkus di Lescar, Perancis tersebut memang membuat penonton terpikat oleh aksinya. Seorang Vincent lulus dari Pusat Seni Sirkus Nasional CNAC pada tahun 1992 dan setelah itu tampil selama kurang lebih 10 tahun pada pertunjukan 'Madrigalesques Comedies', 'Cri du Cameleon' dan tampil dengan atraksi jugglingnya di Circus of arge Celestial di Paris.
Akhirnya, dia mendirikan 'Compagnie Chant The Balls Songs of Balls' dengan aksi jugglingnya kyang kemarin telah dia suguhkan kepada publik Surabaya. mengenai pertunjukan. Pertunjukan yang ditampilkan Vincent dan crewnya (musisi di balik layar), memberikan suatu suguhan atraksi yang luar biasa cantik dan penuh estetika.
Seni, antara olah tubuh ala sirkus dengan segala loncatan-loncatannya, musik kontemporer dan musik suara mulut yang melatar belakangi setiap gerakan, serta sedikit sentuhan teatrikal. benar-benar pertunjukan yang 'cantik'. dengan judul datang-pergi yang berkesinambungan antara 2 tradisi yaitu asia tenggara dan eropa. Vincent mendapatkannya inspirasi tersebut ketika dia berada di Laos.
Pai sai dalam bahasa Laos yang berarti kamu hendak kemana?, dan dialek Bearn dari kata 'sai' yang berarti datang.

Here's the information 'bout Pai sai,
taken from http://www.tatnews.org/events/events/2010/june/4878.asp

Paï Saï
After eight years of ethno-musical research in the mountains of Laos in direct contact with the many indigenous groups, Vincent de Lavenère opens up his universe of musical juggling, born from the meeting of traditions of Bearn and Asia. The title of the show illustrates this ceaseless to and from journey between the two traditions. Paï Saï in Lao means where are you going? whereas saï in Bearn dialect means come. With remarkable virtuosity, the artist takes us into his world of 8 balls juggling, revealing his very own nature, that of a soloist juggler who escapes into dreams... His total mastery of technique disappears behind the beauty and sensuality of images inspired by various rituals (seduction games, New Year celebrations, funeral processions) and world music.
(videos on www.lafete-bangkok.com)

La compagnie Chant de Balles
La compagnie Chant de Balles was founded in 1997 by Vincent de Lavenère.

Born in a family more prone to producing Armagnac and foie gras, Vincent de Lavenère discovered his passion thanks to his uncle, the abbot of Lavenère, a revolutionary priest and founder of pop circus. Winner of the bronze medal at the Festival Mondial du Cirque de Demain ( Paris) and star of the iconic Cri du caméléon choreographed by Joseph Nadj, Vincent de Lavenère started exploring musical jugglery with Chant de Balles. He travels with his wife Veronique (who specializes in ethnic music from Southeast Asia), and since 1992 has been involved in projects for cultural exchange, teaching, creation and performance of circus shows in Vietnam, Cambodia, Indonesia and particularly Laos.

Author: Vincent de Lavenère
Actors: Vincent and Véronique de Lavenère
Artistic collaboration: Grégoire Monsaingeon Scenography: Bruno de Lavenère
Lights: Laurent Queyrut
Sound: Laurent Maza
Production: Cie Chant de Balles

In France, this show was created with the support of: Culturesfrance, Ministry of Culture/DRAC île de France, General Council of Essonne, Centre Marcel Pagnol of Bures sur Yvette, L’Espace Marcel Carné of St Michel sur Orge.


here's the picture, taken from the site above.





that's all for the information guyz..^^
paling tidak dari pertunjukan ini saia belajar beberapa hal mengenai artistik panggung, lighting, dan seni olah tubuh teatrikal (kreasi panggung yang menarik), karena itu yang saia tekuni saat ini. daripada ikut anak-anak yang lain nonton S07 di Sutos...mending nonton Gracioso atau Pai Sai, lebih meaningful XXD~ upz. (pendapat saia loh).
tanggal 26 Juni 2010 ada pertunjukan festival musik kontemporer di CCCL pukul 19.00 WIB.
be there!! ^.~

salam,
teater, seni, dan Vival la France
*ngaco~

Xaphie_GiL@













2 comments:

  1. Aku suka sisi teatrikal sirkusnyaaa!! Pemainnya bener2 bisa mnearik perhatian penonton pake gerakan2 besar teater...
    Walaupun pertamanya aku ga suka tatanan panggungnya.. Ternyata panggungnya dipake yang fungsi penuh pake efek lampu maksimal juga... Jadinya asik banget walaupun bikin silau sih... :D

    ReplyDelete
  2. dari awal juga uda ketauan kali kalo set-nya teatrikal =D
    makae q langsung sukaa.. <3
    moreover, waktu set dengan tirai yang seolah-olah terllihat kaya' hujan .. >.< wuiiih~
    worth it bgt acara ini ^^

    ReplyDelete

monggoh, dikomen =,,=